Tuesday, January 17, 2012

Faktor pendorong tumbuhnya sains dalam peradaban Islam


1.1.   Faktor pendorong tumbuhnya sains dalam peradaban Islam
Setidaknya ada tiga faktor yang mendorong perkembangan ilmu di dunia islam pada masa kejayaannya yaitu:
1.      Adanya suatu worldview dalam kemajuan sains merupakan unsur paling penting, dan ini bersumber dari Al-qur’an dan sunnah. Motif agama dalam mempelajari sains ini dapat kita temui dari pengakuan seorang ilmuwan terkemuka Al-Khawarizmi:
“Agamalah yang mendorong saya menyusun karya tulis singkat dalam hal hitungan dengan memakai prisip operasi hitung seperti penambahan dan pengurangan, yang berguna bagi pengguna aritmatika.”
Para ilmuwa muslim pada umumnya tidak pernah menjadikan harta dan jabatan sebagai tujuan untuk pencarian ilmu. Ibnu Rusyd, Ibn Hazm dan Ibn Kholdun adalah ilmuwan yang berasal dari keluarga kaya. Kekayaan tidak menghentikan mereka dalam pencarian ilmu begitu juga sebaliknya kemiskinan tidak pernah menghalangi kegairahan mereka terhadap ilmu.
2.      Apresiasi Masyarakat
Tentunya beberapa umat muslim yang memiliki tingkat keimanan yang tinggi pasti akan menyadari bahwa betapa pentingnya ilmu tersebut, sehingga mereka mengapresiasi eksistensi ilmu yang berkembang yang berbentuk karya-karya tertulis maupun semacam seminar-seminar yang diadakan oleh penguasa.
Masyarakat islam pada saat itu begitu disibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang berbau keilmuwan, mulai dari pidato-pidato para ulama sampai debat terbuka antar ulama. Masyarakat di bagdad misalnya, mereka sangat menggemari acara debat terbuka yang sering dilaksanakan ditempat-tempat umum.
3.      Patronase penguasa
Patronase penguasa ini adalah upaya yang dilakukan oleh penguasa dan para orang kaya untuk memberikan perlindungan dan dukungan yang sangat loyal pada akademisi muslim untuk melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah, sehingga mereka tidak segan-segan mengucurkan dana untuk riset mereka mendirika suatu lembaga pengajaran ilmu seperti Madrasah, perpustakaan dan lain-lain. Beberapa lembaga pendidikan yang ada di dunia islam pada masa kejayaannya yaitu Madrasah (College), Akademi, perpustakaan, rumah sakit, observatorium dan zawiyyah atau pusat-pusat latihan sufi  (pipit piriana & Dich Ramatiah, bioekspo…hal16
Dulu para penguasa dan orang-orang kaay akan mengupahinya dengan upah yang sangat mahal kepada seseorang yang berhasil membuat suatu karya ilmiah, dalamsejarahnya mereka memberikan emas seberat karya yang telah dirumuskan. Sehingga banyak dari mayarakat islam yang tertarik dengan mengadakan penelitian ilmiah, mulai dari melakukan penelitian medis, dan lain-lain.
1.2.   Metode-metode yang digunakan para ilmuwan muslim
1.      Metode Tajribi
Metode Tajribi adalah metode pengamatan objek fisik yang tentu saja alatnya dengan menggunakan indera,atau yang serigkali dilakukan oleh para peneliti barat yakni metode eksperimen. Metode terhadap pengamatan objek fisik dilakukan pada dua level yakni level teoritis yang mana para ilmuwan muslim mengkaji dengan seksama secara kritis karya-karya ilmiah dibidang fisika tertentu semisal astronomi, kedokteran dan lain sebagainya. Dan level kedua yakni level praktis yang mana mereka berupaya untuk membuktikan kebenaran suatu teori.
Pada perkembangannya karena metode tajribi ini menggunakan metode pengamatan indera, yang mana bisa saja memunculkan pandangan subjektif karena kemampuan indera antara satu individu dengan individu lainnya berbeda maka diciptakanlah ukuran-ukuran (kilometer, hectometer, dekameter dan lain-lain) untuk memberikan kesan-kesan objektif pada pengamatan tersebt. Juga keterbatasan indera mata kita yang memunginkan tidak dapat melihat benda yang kasat mata seperti kuman, virus danlainnya, maka dari itu para imuwan muslim menciptakan alat bantu penglihatan mata untuk melihat benda kasat mata tersebut dengan jelas lagi seperti mikroskop dan teleskop untuk melihat benda angkasa.
2.      Meode Burhani
Metode burhani adalah metode logika yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari premis-premis yang telahdiketahui sehingga menghasilkan kesimpulan, pengetahuan atau informasi baru yang sebelumnya tidak atau belum diketahui.
Mekanismenya adalah premis mayor + premis minor + middle term + kesimpulan. Misalnya, premis minornya, gajah adalah makhluk yang bernyawa kesimpulannya gajah akan mati. (Abdul Aziz dkk, dan alam pun bertasbih…hal 35)
3.      Metode Irfani
Metode irfani ini menggunakan ini menggunakan hati/qolb, yang sidah tidak hanya melihat ataupun ,mempersepsi lagi layaknya indera akal, akan tetapi hati sudah mampu merasakn. Karena metode ini menisbatkan pada pengalaman atau merasakn sesuatu, maka boleh jadi pendekatan ini dapt mewakili sepenuhnya tentang pengetahuan tersebut. Kita contohkan saja kepada rasa rindu maka kita hanya bisa membayangkan saja rasa rindu tersebut melewati media akal yang mana tidak bisa dijanjikan kebenaran dari kesimpulannya.
Agar dapat memotensikan hati kita agar dapat digunakan untuk merengkuh pengetahuan yakni dengan cara tazkiyat al-anfus(pengetahuan jiwa)karena tergeraknya hati untuk menggapai pengetahuan membutuhkan jiwa yang bersih.
4.      Metode Bayani
Metode bayani merupakan metode yang menyakini bahwa al-Qur’an dan sunnah sumber ilmu. Dari metode inilah ayat al-Qur’an menjadi terklarifikasikan yakni ada pembagian muhkamat, mutsyabihat, dhzahir dan mubayyan  dsb.
1.3.   Ilmuan-ilmuan Muslim
1.      Ibnu Sina
Ibnu sina mempunyai nama lengkap Abu Al-Husain bin Abdullah Ibnu Sina. Ia lahir di desa Afsyanah dekat Bukhoro beliau mendapat gelar” Medicorum Principal” alias raja Di Raja DOkter oleh tradisi kedokteran eropa Klasik. Diusia !& tahun, beliau telah banyak menguasai ilmu filsafat dan ilmu kedokteran sehingga diangkat sebagai dokter. Istana dan berhasil meyembuhkan [enyakit sultan Bukhoro dari dinasti Samaniyah. Nuh bin Mansur.
Tidak kurang dari 276 buah buku atau risalah berhasil beliau buat. Karya yang diannggap penting oleh para ahli adalah kitab ars-syifa’ yang terdiri dari 18 jilid. Kitab terebut merupakan eksklopedi besar tentang fisika, Mateatika, Metafisika, dan logika. Karya monumentalnya adalah al-Qonun fi at-Tibb yang merupakan esklopedi tentang kedokteran yang menjadi pegangan wajib universitas-Universitas eropa selama kurang lebih 300 tahun. Al-isyarah wa at-tanbihat merupakan buku yang membicarakan logika, fisika dan metafisika. Buku tersebut merupakan karya terkhir ibnu sina. (Abdul Aziz dkk, dan alampun bertasbih…hlm. 39)
2.      Al-razi The Arabic Galen.
Al-razi mempunyai nama lengkap Abu Bokr Muhammad bi Zakaria bin yahya al-Razi. Dia lahir di Ray, decant Teheran, lian, pada tahun 865M/251 H. Al razi hidup di bawah pemerintahan Dinasti Saman. Al Razi adalah penulis Muslim pertama yang menguraikan masalah medis dan klinis. Di eropa al-razi dikenal dengan nama Rhazes, beliau mempunyai pengaruh yang sangatbesar tehadap perkembangan ilmu kedokteran eropa modern. Menurut sayyed Hussain Nasr dalam science and civization in islam (1968). Al razi adalah dokter klinis yang terbesar dalam islam dan memperoleh kemasyhuran di Eropa pada zaman Rencisans, dan hanya ditandatangani oleh Ibnu Sina.
Sebagai ahli medis, al-Razi sangat giat mengadakan pengajaran ilmu-ilmu medis. Dengan menjadikan rumah sakit sebagai pusat. Penelitian dan pendidikan kedokteran, al-Razi telah mencetak ribuan pelajar Muslim yang menekuni ilmu kedokteran. Ia memperkenalkan dan mewariskan metode pendidikan medis, yang kini dikenal dengan CME (continuing Medical Education)
Sejarah mencatat bahwa al-Razi orang pertama yang mencurahkan segenap pikirannya utnuk mendiagnosa penyakit cacar dan campak. Nasr (1968) menyebutkan bahwa karya medis al-Razi yang terkenal diantaranya adalah A-Judah wal al-hasbah (naskah tentang cacar dan campak) atau dikenal dengan bahasa latin De Pestiletian atau De Peste. Buku ini dibaca dikalangan medis di dunia barat sampai pada masa modern. Selain dikenal sebagai dokter pertama yang paling brilian didunia islam, al-razi juga dikenal sangat dermawan, rendah hati dan santun pada para pasiennya. Bahkan, dia sering memberi pengobatan gratis kepada para pasiennya yang kurang mampu.
Selain belajar ilmu kedokteran, al-Razi juga belajar matematika, astronomi, sastra, kimia dan filsafat. Pada masa mudanya, al-Razi hidup sebagai tukang inten. Penukar mata uang. Dan sebagai pemusik atau pemetik kecapi.
Selama hidupnya al-Razi menulis kurang lebih 232 karya-karya ilmiah dalam banyak bidang, seperti kimia, kedokteran, astronomi, sejarah, filsafat, teologi dan juga etika (filsafat moral). Dibidang kimia, salah satunya yang berjudul Al-hikmahnya, merupakan buku aluan penting dalam ilmu kimia. Karya medis al-Razi yang membuat terkenal sampai kedunia barat adalah Al-Hawi. Karya al-Razi yang terdiri dari 20 jilid ini, dianggap sebagai buku induk dalam bidang kedokteran. Buku tersebut menghimpun hasil-hasil eksperimen, penelitian dan pengalaman medisnya selama 15 tahun. Apa yang dituliskan didalamnya adalah hasil rangkuman ilmu-ilmu kedokteran yang ia telah catat, yang kemudian ia uji keabsahannya dan kebenarannya lewat eksperimen.
Buku al-Hawi yang beratnya mencapai 10 kg ini, telah mengenalkan ilmu kedokteran dan diajarkan di universitas-universitas seluruh eropa sampai abad-18 oleh karena itu, tidak heran jika dunia barat gelar ar-Razi gelar sebagai The Arabic Galen. (pipit pitriana dan Diah Rahmatia, BIOekspo menjelajah alam dengan biologi….Hlm. 37)
3.      Ibn al-baythar
Ibn al-baythar dilahirkan di Malaga pada akhir abad ke-6 H atau abad ke-12M. Nama lengkapnya endiri adalah Abu Muhammad ‘Abd Allah bin Ahmad Dhiya Al-Din Ibn Al-baythar al-Malaki al-nabati, namun terkenal dengan nama Ibn al-baythar. Tokoh yang sangat mencolok pada masanya itu, terkenal sebagai ahli dalam bidang farmakologi dan ahli botani. Ibn al-baythar pertama kali menuntut ilmu pertama kali di Seville, spanyol. Disana, beliaubanayak mengumpulkan berbagai jenis tumbuhan dan melakukan banyak penelitian bersama para gurunya.
Al-baythar sangat teliti dalam mengklasifikasikan jenis tumbuhan yang ia peroleh. Berbagai jenis tumbuhan tersebut diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Untuk menyempurnakan pengetahuannya tentang tumbuhan dan farmakologi, al-baythar pada saat itu melakukan perjalanan hingga ke yunani dan romawi. Dianalah, beliau beremu dengan kelompok ilmuwan handal dalam dua bidang terebut dan belajar kepada mereka. Selanjutnya pada sekitar tahun 617H / 1220M, al-baythar pergi dan menetap di daerah afrika utara, tepatnya di Maroko, Algeria dan Tunisia. Disana ia bertemu dengan beberapa tokoh ilmuwan ahli botani dan melakukan penelitian bersama mereka. Al-baythar sendiri dikenal sebagai sosok ilmuwan yang ramah, mudah bergaul dan memiliki jiwa yang luhur. Selama di Damaskus , al-baythar banyak memenuhi karya ilmuwan sebelumnya, seperti abu zakariyya, al-razi, Ibn Sina, al-idrisi, al-ghafiqi, dioscorides dan yang terpenting adalah karya-karya galen (jalinus)
Ibn al-baythar melakukan penafsiran terhadap karya dioscorides tentang nama-nama tumbuhan dan jenisnya, serta menghasilkan sebuah buku tentangnya. Metode yang dilakukan olehnya adalah dengan mencantumkan teks asli berbahasa yunani yang telah di edit oleh ilmuwan romawi. Ia menjelaskan perbedaan yang dikemukakan oleh setiap ilmuwan tersebut dan mengklasifikasikan kesalahan pendapat mereka tentang berbagai jenis tumbuhan.
Ibn al-baythar wafat pada bulan sya’ban tahun 646H/1248M,secara tiba-tib di Damaskus. Dalam perjalanan intelektualnya Ibn al-baythar banyak menghasilkan karya yang sangat penting tentang farmakologi dan ilmu tumbuh-tumbuhan. Karya Ibn al-baythar yang paling elegan dan termasyhur adalah kitab al-jami li muficdat al-adawiyyah wa al-aghdziyyah. Buku tersebut memuat sejumlkah daftar, secara alfhabetis, tidak kurang dari 1.400 obat-obatan dan 300 jenis diantara yang ditemukan sendiri. Sebagian besar obat-obatan hasil penemuannya ia racikdari berbagai tumbuhan yang ia observasi. Buku tersebut kemudian di cetak di kairo pada tahun 1291 H / 1874 M.  (Pipit Pitriana dan diah Rahmatia, Bioekspo Menjelajah Alam dengan Biologi… Hlm)
4.      Jabir Ibnu Hayyah
Orang-orang eropa menamakan Gebert, ia hidup antara tahun 721-815M. dia adalah seorang tkoh islam yang mempelajari dan mengembangkan dunia Islam yang pertama. Ilmu  tersebut kemudian berkembang dan kita mengenal sebagai ilmu kimia. Dia mengadakan penelitian dalam bidang logika, filosofi, kedokteran fisika dan mekanik.
5.      Badi’uzzaman Sa’id Nursi
6.      Tokoh mujahid dan mujadid islam abad ke 14 H Badi’uzzaman atau SAa’id bin Mirza dilahirkan pada tahun 1876 M (1294 H) di Nursi, sebuah perkampungan kecil di daerah Khizan, Turki. Beliau juga dikenal sebagai Sa’id al-nursi yangb merujuk kepada tempat kelahirannya. Nursi mula-mla merantau ketika umurnya Sembilan tahun dalam usahanya untuk ilmu pengetahuan. Beliau telah berguru dengan banyak alim ulama termasuk Syeikh Muhammad al-jalali di Madrasah Bayazid Iran. Setelah beberapa lama tinggal di rumah Hasan Basha, Nursi sekali lagi dijemput untuk tinggal dikediaman Tahir Basha, Gubernur baru di Wan. Ketika berada di Wan, Nursi sempat bertemu dan berdialog dengan tokoh-tokoh ilmuwan modern. Karena menyadari kelemahannya dalam bidang ilmu modern, mendorong beliau berusaha mempelajari dan memahami ilmu-ilmu sains modern seperti fisika, kimia, biologi, geologi dan astronomi. Setelah menguasai bidang agama dan ilmu sains modern, sekali lagi nursi diberi gelar sebagai Badi’uzzaman. Gelar tersebut diterima bahkan sampai dijadikan nama beliau. Rasail al Niir mereupakan karya teragung nursi merupakan khazanah berharga sumbangan pemikiran beliau. Karya agung ini seharusnya dimanfaatkan oleh umat islam sepanjang zaman. (Abdul Aziz, dkk. Dan alampun Bertasbih…hlm 98).




2.      Contoh ayat-ayat kosmos yang berkorelasi dengan Al-Qur’an
a.       Al-Qur’an menjawab teka-teki dibalik bangunan Piramida
Sejak lama para ilmuwan bingung bagaimana cara sebuah piramida dibangun. Hal ini karena teknologi yang digunakan untuk mengangkat batu-batu besar yang bisa mencapai ribuan kilogram ke puncak-puncak benagunan belum ditemukan di zamannya.
Koran Amerika Times edisi I Desember 2006, menerbitkan berita ilmiah yang mengkonfirmasi bahwa fir’aun menggunakan tanah liat  untuk membangun piramida. Menurut penelitian tersebut disebutkan bahwa bahwa batu yang digunakan untuk piramida adalah tanah liat yang dipanaskan hingga membenuk batu keras yang sulit dibedakan dengan batu aslinya. Para ilmuwan mengatakan bahwa fir’aun mahir dalam ilmu kimia, sehingga dia bisa mengelola tanah liat hingga menjadi batu. Dan teknik tersebut menjadi hal yang sangat rahasia jika dilihat darikodifikasi nomor dibatu yang mereka tinggalkan.
Professor Gilles Hug dan mhicel professor Barsoum menegaskan bahwa piramida yang paling besar di Giza, terbuat dari dua jenis bau:
1.      Batu Alam
2.      Batu yang dibuat secara manual alias olahan tanah liat.
Dalam penelitian yang dipublikasikan oleh majalah “Journal Of American Ceramic society” menegaskan bahwa fir’aun menggunakan jenis tanah slurry untuk membangun monument yang tinggi termasuk piramida karena tidak mungkin bagi seseorang untuk mengangkat batu berat ribuan kilogram. Sementara untuk dasarnya fir’aun menggunakan batu alam. Lumpur tersebut merupakan campuran lumpur kapurdi tungku perapian yang dipanaskan dengan uap air garam dan berhasil membuat uap air sehingga membentuk campuran tanah liat. Kemudian olahan itu dituangkan dalam tempat yang disediakan di dinding piramida.
Professor david Ovits tealah mengambil batu piramida yang terbesar untuk dilakukan analisis dengan menggunakan mikroskop electron terhadap batu tersebut dan menemukan jejak reaksi cepat yang menegaskan bahwa batu terbuat dari lumpur selama ini tanpa penggunaan mikroskop electron ahli geologi belum mampu membedakan antara batu alam dan batu buatan. Sang professor membutuhkan waktu sepuluh hari hingga mirip dengan batu aslinya. Sebelumnya seorang ilmuwan Belgia, Guy Demorties telah bertahun-tahun mencari jawaban dari rahasia dibalik pembuatan batu besar di puncak-puncak piramida. Ia pun berkata” setelah bertahun-tahun melakukan riset dan study, sekarang saya baru yakin bahwa piramida yang terletak di Mesir dibuat dengan menggunakan tanah liat.” Soal batu-batu piramida yang ternya terbuat dari olahan lumpur ini memakan waktu sekitar 20 tahun. Sebuah penelitian yang lama tentang piramida Bosnia “piramida matahari” dan menjelaskan bahwa batu-batunya terbuat dari tanah liat.
Kebenaran ilmiah mengatakan bahwa sangat jelas metode tertentu pada pengecoran batu berasal dari tanah liat telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, dalam peradaban yang berbeda baik Rumania atau Fir’aun. Ternyata Al-Qur’an telah lebih dulu punya jawaban. Jika di fahamilebih dalam, ternyata Al-Qur’an telah mengungkapkan hal ini  1.400 tahun sebelum mereka mengungkapkannya. Perhatikan sebuah ayat dalam Al-Qur’an berikut ini
 
Artinya: “dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang Tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan Sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa Dia Termasuk orang-orang pendusta".
Subhanallah bukti menakjubkan yang menunjukkan bahwa bangunan-banguna raksasa, patung-patung raksasa dan tiang-tiang yang ditemukan dalam peradaban tinggi saat itu, juga dibangun dari tanah liat.
Al-Qur’an adalah kitab pertama yang mengungkapkan rahasia bangunan piramida, bahkan mungkin tidak seorang pun yang pernah mendengar kisah Fir’aun. Kisah Fir’aun, terjadi sebelum masa Nabi Musa as riban tahun yang lalu, dan tidak satupun di muka bumi ini pada waktu itu yang mengetahui tentang rahasia Piramida. Sebelum ini, para ilmuwan tidak yakin bahwa Fir’aun menggunakan tanah liat yang dipanaskan untuk membangun monument tinggi kecuali beberapa tahun belakangan ini. Sungguh menakjubkan, 1400 tahun yang lampau, Nabi Muhammad SAW, setelah berakhirnya dinasti Fir’aun memberitahukan bahwa Fir’aun membangun monument yang kelak dinamakan piramida menggunakan tanah liat. Kenyataan ini sangat jelas dan kuat membuktikan bahwa nabi Muhammad SAW tidaklah berbicara sesuai hawa nafsunya saja melainkan petunjuk dari Allah SWT yang menciptakan Fir’aun dan menenggelamkannya dan Dia pula yang menyelamatkan Nabi Musa, dan Dia pula yang memberitahukan kepada Nabi terakhirnya akan hakikat ilmiah ini. Subhanallah, sungguh ini suatu hal yang hanya dapat difahami oleh orang-orang yang bukan sekedar berakal, tetapi juga mempergunakan akalnya.
Seperti yang dijelaskan dalam tafsir Al-misbah bahwa lafad ô  ß`»yJ»yg»tƒ Í< Ï%÷rr'sù (maka bakarlah ya haman untukku tentu saja tidak ditujukan kepada menteri tersebut untuk melakukan pembakaran, tetapi maksudnya tugaskanlah kepada pekerja untuk segera memulai pekerjaan membangun bangunan tinggi. Memang langkah pertama membangun adalah mempersiapkan bahan bangunan. Bahan yang banyak digunakan adalah batu bata dan ini ketika itu diperoleh melalui pembakaran tanah liat (M. Quraish Shihab, Tafsir Al-misbah vol. 9 hal 597)
3.      Penciptaan Alam Semesta
Alam raya tidak bisa dibayangkan betapa luasnya para ilmuwan memperkirakan luasnya dengan ukuran jutaan tahun cahaya. Sementara ilmuwan menyatakan bahwa paling jauh yang diketahui manusia adalah 15 biliun tahun cahaya. Pada jarak itu banyak ditemukan super gugus galaksiyang jumlahnya tak terhitung. Diluar jarak itu, belum atau boleh jadi tidak dapat dijangkau oleh pengetahuan manusia. Bintang yang paling dekat dengan matahari jauhnya sekitar 4,3 tahun cahaya dari bumi. Satu tahun cahaya diperkirakan sama dengan 10 trilyun km. matahari dan semua bintang yang dapat kita lihat di bumiterdapat dalam apa yang dinamakan bima sakti yang merupakan satu galaksi atau tata bintang. Planet tata surya kita pada alam raya ini dapat diibaratkan sengan sebiji kacangditengah lapangan sepak bola. Diseluruh alam raya terdapat milyaran galaksi. Dan masing-masing galaksi saling menjauhi dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Alam raya diperkirakan berumur antara 10 sampai 15 billiun tahun. Sedang batu-batuan bumi yang tertua diperkirakan terbentuk sekitar 4,6 trilyun tahun. Ini serupa dengan hasil penelitian bau-batu bulan dan aneka benda angkasa yang jatuh ke bumi. Bekas-bekas kehidupan di bumi, yan tertua diperkirakan sekitar 3800 billiun tahun, jika demikian maka penyiapan bumi untuk dapat dihuni makhluk hidupadalah sekitar 800 milliun tahun. Kehidupan makhluk yang bernama manusia diperkirakan baru sekitar 100000 tahun.

0 comments:

Post a Comment