1 Definisi Oksigen
Oksigen adalah suatu komponen gas dan unsur vital dalam proses metaboilsme untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel-sel tubuh.
Respirasi adalah proses menghirup udara dari luar yang mengandung O2 (inspirasi) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang mengandung CO2 sebagai sisa dari O2 ke luar tubuh (ekspirasi).
(Lynda Juall Carpenito 2006:748)
Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami gangguan/ kekurangan pemenuhan kebutuhan O2 yang mengakibatkan tidak efektifnya jalan dan pola nafas.
mahasiswa STMIK TAMBAKBERAS JOMBANG
2 Etiologi Gangguan Oksigenasi
1. Akumulasi sekret/ adanya benda asing
2. Masuknya benda asing yang dapat menyebabkan batuk
3. Nyeri dada/ abdomen
4. Obat-obatan yang menyebabkan pusat nafas dan refleks
5. Batuk
6. Tidak sadar
mahasiswa STMIK TAMBAKBERAS JOMBANG
3 Konsep Dasar Oksigenasi
Frekuensi pernafasan pada:
- BBL : 40-60 x/ menit
- Bayi : 30-50 x/ menit
- Anak-anak : 20-30 x/ menit
- Remaja : 16-19 x/ menit
- Dewasa : 18-24 x/ menit
mahasiswa STMIK TAMBAKBERAS JOMBANG
4 Anatomi dan Fisiologi Saluran Pernafasan
1. Saluran Pernafasan Atas
a. Hidung
b. Faring > nasofaring
> orofaring
> laringofaring
c. Laring
d. Epiglotis
* Fungsi saluran pernafasan atas: menyaring dan menghambat kotoran dari luar agar tidak masuk dan melembabkan udara yang dihirup
2. Saluran Pernafasan Bawah
a. Trakhea
b. Bronkhus
c. Bronkiolus
* Fungsi saluran pernafasan bawah: mengalirkan udara
mahasiswa STMIK TAMBAKBERAS JOMBANG
5 Fisiologi Respirasi
Konsentrasi O2 ?
CO2 + H+ ?
Chemo reseptor pada cabang aorta dan karotid merangsang medulla
Impuls melalui spinal cord ke otot respiratory untuk berkontraksi
Paru-paru mengembang (inhalasi)
Dibawa sampai ke alveoli
Difusi O2 dan CO2
O2 larut dalam plasma & diikat Hb CO2 dibuang (ekspirasi)
Dibawa sampai ke sel
mahasiswa STMIK TAMBAKBERAS JOMBANG
6 Tahap-Tahap Oksigenasi
a. Ventilasi
Merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer.
Dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
- adanya konsentrasi oksigen di atmosfer
- adanya kondisi jalan nafas yang baik
- adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru- paru dalam melaksanakan ekspansi atau kembang kempis
b. Difusi
Merupakan pertukaran antara O2 dari alveoli ke kapiler paru-paru dan CO2 dari kapiler ke alveoli.
Dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
- luasnya permukaan paru
- tebal membran respirasi yang terdiri dari epitel alveoli dan interstitial
- perbedaan tekanan dan konsentrasi O2
- afinitas gas (kemampuan untuk menembus dan saling mengikat Hb)
c. Transportasi
Merupakan proses pendistribusian antara O2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler.
Dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:
- kardiak output, dapat dinilai melalui freuensi denyut jantung
- kondisi pembuluh darah
7 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi
a. Saraf Otonom
Rangsangan simpatis dan parasimpatis saraf otonom dapat mempengaruhi kebutuhan oksigenasi, yaitu kemampuan untuk dilatasi dan konstriksi.
b. Hormon dan Obat
Semua hormon dan obat parasimpatis dapat melebarkan saluran nafas.
c. Alergi pada Saluran Nafas
Banyak faktor yang menimbulkan alergi, antara lain: debu, bulu binatang, kapas, makanan, dll. Hal-hal tersebut dapat mengakibatkan bersin apabila ada rangsangan di daerah nasal; batuk apabila rangsangannya di saluran nafas bagian atas; dan rhinitis apabila rangsangannya terletak di saluran nafas bagian bawah.
d. Faktor Perkembangan
Tahap perkembangan anak dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigenasi karena usia organ di dalam tubuh seiring dengan usia perkembangan anak.
e. Faktor Perilaku
- Merokok: mengakibatkan proses penyempitan pada pembuluh darah
- Obesitasnya seseorang mempengaruhi proses pengembangan paru-paru
- Substance abuse (alkohol dan obat-obatan) menyebabkan depresi pusat pernafasan
f. Faktor Lingkungan
- tempat kerja (polusi)
- suhu lingkungan
- ketinggian tempat dari permukaan laut
g. Faktor Fisiologis
- menurunnya kemampuan O2 seperti pada anemia
mahasiswa STMIK TAMBAKBERAS JOMBANG
8 Masalah/ Gangguan Kebutuhan Oksigenasi
1. Hipoksia
Merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat defisiensi oksigen.
2. Perubahan Pola Nafas
a. Takipnea, merupakan pernafasan dengan frekuensi lebih dari 24x/ menit karena paru-paru terjadi emboli.
b. Bradipnea, merupakan pola nafas yang lambat abnormal, ± 10x/ menit.
c. Hiperventilasi, merupakan cara tubuh mengompensasi metabolisme yang terlalu tinggi dengan pernafasan lebih cepat dan dalam sehingga terjadi jumlah peningkatan O2 dalam paru-paru.
d. Kussmaul, merupakan pola pernafasan cepat dan dangkal.
e. Hipoventilasi merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan CO2 dengan cukup, serta tidak cukupnya jumlah udara yang memasuki alveoli dalam penggunaan O2.
f. Dispnea, merupakan sesak dan berat saat pernafasan.
g. Ortopnea, merupakan kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk atau berdiri.
h. Stridor merupakan pernafasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran nafas
3. Obstruksi Jalan Nafas
Merupakan suatu kondisi pada individu dengan pernafasan yang mengalami ancaman, terkait dengan ketidakmampuan batuk secara efektif. Hal ini dapat disebabkan oleh sekret yang kental atau berlebihan akibat infeksi, imobilisasi, serta batuk tidak efektif karena penyakit persarafan.
4. Pertukaran Gas
Merupakan kondisi pada individu yang mengalami penurunan gas. Baik O2 maupun CO2 antara alveoli paru-paru dan sistem vaskular.
mahasiswa STMIK TAMBAKBERAS JOMBANG
9 Pengkajian
1. Riwayat keperawatan meliputi:
a. Masalah respirasi saat ini
- adakah perubahan pola nafas
- pada aktivitas apa gejala itu terjadi
b. Riwayat penyakit saluran pernafasan
- apakah sering mengalami alergi, batuk, TBC, dll.
- bagaimana frekuensi setiap kejadian
c. Riwayat Kardiovaskuler
- pernah mengalami penyakit jantung atau peredaran darah atau tidak
d. Faktor Resiko
- adakah riwayat keluarga yang menderita TBC atau paru
e. Riwayat Pengobatan
- adakah penggunaan obat-obatan untuk tekanan darah atau pernafasan.
f. Batuk
- apakah batuk terjadi pada waktu aktivitas
- apakah batuk produktif atau kering
g. Adakah nyeri dada
- apakah nyeri dada pada saat beraktivitas
- lokasi nyeri
- yang dilakukan untuk mengatasi nyeri
mahasiswa STMIK TAMBAKBERAS JOMBANG
10 Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Menentukan tipe jalan nafas:
? spontan atau buatan
? adanya sekret,darah, atau penyumbatan karena trauma di jalan nafas
? menghitung frekuensi pernafasan
? jenis pernafasan (torakal/abdominal/ kombinasi keduanya)
? irama pernafasan: respirasi normal? ekspirasi lebih lama dari inspirasi (2:1)
? keadaaan pernaafsan
b. Palpasi
Mendeteksi adanya nyeri tekan, suhu, gerakan dinding toraks, adanya getaran.
c. Perkusi
• Sonor : suara perkusi normal paru-paru (dug-dug)
• Pekak : seperti mengetuk paha? terdengar apda area paru jika terdapat tumor atau tumpukan nanah.
• Redup : terdengar jika di dalam rongga pleura terdapat cairan
• Hipersonor : bila udara relatuf lebih cepat
• Thimpany : suara dag-dug? yang menandakan bahwa di bawah tempat perkusi terdapat penimbunan udara (pneumo-toraks).
d. Auskultasi
Mendengarkan dan menilai suara nafas
mahasiswa STMIK TAMBAKBERAS JOMBANG
11 Pemeriksaan Diagnostik
Meliputi pemeriksaan spesimen sputum, darah vena dan darah arteri, foto toraks, dll.
mahasiswa STMIK TAMBAKBERAS JOMBANG
12 Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penyempitan jalan nafas.
Tujuan: untuk melancarkan jalan nafas dan memenuhi kebutuhan O2
Kriteria hasil : - rasa sesak nafas berkurang
- tidak ada wheezing
- RR normal (18-24x/ menit)
Intervensi dan Rasional
a. Intervensi : Berikan oksigen sesuai kebutuhan
Rasional : Mengurangi sesak nafas
b. Intervensi : Beri posisi nyaman (fowler/ semi fowler)
Rasional : Membantu memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya pernafasan
c. Intervensi : Berikan latihan nafas dalam
Rasional : Menurunkan beban kerja pernafasan
d. Intervensi : Observasi TTV
Rasional : Mengetahui frekuensi pernafasan
e. Intervensi : Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat bronkodilator
Rasional : Menurunkan spasme jalan nafas dan melebarkan bronkus
2. Ketidakefektifan pola nafas sehubungan dengan enyakit kronis/ paru
Tujuan: - pasien mendemonstrasikan pola pernafasan yang efektif
- data objektif menunjukkan pola pernafasan yang efektif
Kriteria hasil : pasien lebih nyaman dalam bernafas
Intervensi dan Rasional
a. Intervensi : Berikan oksigen sesuai kebutuhan
Rasional : Mempertahankan oksigen arteri
b. Intervensi : Beri posisi nyaman (fowler/ semi fowler)
Rasional : Membantu memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya pernafasan
c. Intervensi : Observasi TTV
Rasional : Mengetahui frekuensi pernafasans
mahasiswa STMIK TAMBAKBERAS JOMBANG